Tidak banyak anak seusianya yang mampu berpikiran untuk melakukan kegiatan yang berguna untuk kepentingan orang banyak di era digital ini. Gamma Abdurrahma Thohir (15) menjadi sosok inspirator masa kini bagi kita semua untuk memanfaatkan media digital guna membantu sebuah desa agar dialiri listrik. Terinspirasi dari Thomas Alva Edison dan Sang ayah, Gamma mendapatkan dukungan untuk membangun sebuah pembangkit listrik Micro Hydro pada desa Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi.
Mengutip
dari laman www.id.wikipedia.org mengenai pembangkit listrik Micro Hydro adalah
suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjun (head) dan jumlah debit air.
Gamma
tercatat sebagai seorang siswa SMA kelas 1 di Sekolah Global Jaya Bintaro.
Selain pintar dan jago bermain basket, Gamma juga termasuk orang yang peduli
akan isu-isu lingkungan. Proyek yang berawal dari tugas sekolah ini disusunnya
begitu rapi hingga guru terksesan dan seakan tak percaya dengan ide dan
keseriusannya untuk membangun tenaga listrik Mycro Hydro.
“Gamma menyusun proposal sangat rapi dan lengkap, pun begitu dengan presentasinya. Saya sampai keheranan dan bilang, ‘Kami serius ini, Gam?’ Lalu pihak sekolah mendukung, karena ini bukan proyek biasa,” kenang Poppy Novita perwakilan dari sekolah Global Jaya, dikutip dari www.cnnindonesia.com(14/11/2015).
Atas
dukungan sekolah dan yayasan, Gamma mulai serius menggarap proyek mulianya. Berbagai
referensi dari internet mengenai pembangkit listrik Mycro Hydro dibacanya. Bahkan
dia harus datang langsung untuk berguru ke Institusi Bisnis Kerakyatan (IBEKA)
dan CV Cihanjuang Inti Teknik untuk belajar cara membuatnya yang dijembatani
oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
Untuk
mendukung pembuatan alat tersebut, Gamma menggalang dana melalui media
internet. Untuk sekarang proyek ambisius ini masih bergantung pada online crowdfunding, yaitu metode
penggalangan dana melalui internet. Selain donasi, Gamma juga menerima bagi
siapa saja yang ingin mensponsori karyanya tersebut .
Untuk
menjalankan proyek besarnya, Gamma melalui berbagai tahap perencanaan yang
matang. Mulai dari pemilihan tempat, sosialisasi terhadap warga setempat, dan
pengerjaannya bersama warga. Menurut Gamma, pemilihan tempat di desa Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi dikarenakan
memang belum adanya pasokan listrik yang masuk kesana mengingat perjalanan yang
memakan waktu lama sekitar 9-10 jam. Selain itu, karakteristik warganya yang hubungan
antar mereka terjalin kuat. Keadaan alam juga tentu mempengaruhi dengan adanya
sebuah sungai yang cocok untuk pembuatan
PLTA ini.
Gamma
yang lahir 10 juni 2000 juga harus memberikan sosialisasi dan pemahaman akan
guna proyeknya kepada warga setempat. Menurutnya ini menjadi tantangan awal
baginya. Didampingi oleh kepala desa setempat, Abag Ugi, warga menyambut dengan
tangan terbuka akan kelanjutan proyek menantangnya ini.
PLTA
yang berkapasitas 40 KW ini direncanakan akan beroperasi pada bulan juli 2016.
Gamma sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin mendukung dan membantu atas
proyek mulianya tersebut.
Pembangkit Listrik Micro Hydro Karya Siswa SMA, Berawal Dari Tugas Sekolah menjadi Tugas Mulia
4/
5
Oleh
Unknown