Apresiasi yang tinggi dan acungan jempol patut diberikan
kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadaiyah Yogyakarta yang
berkompetisi dalam ajang Anti Corruption Film Festival(ACFest) . Dalam ajang
ini karya film mereka yang berjudul “Nilep”
berhasil menggondol penghargaan dalam beberapa kategori yaitu Film Fiksi
Pelajar Terbaik dan Film Favorit pilihan dewan Juri. Nilep menjadi juara
setelah menyisihkan 513 film yang ikut serta dalam ajang tersebut.
Ajang ini dihelat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
diBandung, kamis (10/12/2015) lalu. Dalam kompetisi ini diperlombakan beberapa
kategori yang terdiri dari Kompetisi Film Pendek Fiksi, Kompetisi Film Dokumenter
Pendek, Kompetisi Film Animasi Pendek, Kompetisi Video Layanan Masyarakat, dan
Kompetisi Video Jurnalisme Warga (citizen Journalism).
“Nilep” menceritakan tentang sekumpulan anak yang
berdebat sekumpulan anak-anak yang sedang berdebat, karena salah satu dari
mereka ketahuan telah mencuri mainan. Hingga kemudian situasi berubah menjadi
saling menyudutkan anak yang mencuri, dan saling menyalahkan, yang pada akhirnya
anak yang mencuri mainan tersebut mengembalikan mainan yang dicurinya kepada
penjual, dengan memanfaatkan jasa pengiriman pos.
“Ide cerita yang kami ambil di sini yaitu ingin menggambarkan kepolosan anak-anak dalam berperilaku, namun dibalik kepolosan dan kenakalan anak-anak tersebut masih ada sisi positif yang dapat diambil dari mereka, yaitu tentang kejujuran dan bertanggung jawab”, ungkap Wahyu, sang sutradara.
Karya film pendek ini diperankan oleh Ludy Oji, Elena Rosmeisara, Sarah Dwi Putri, Adska Dora,
Fauzan Ridwan, Dela Amanda, Rizki Pratama, Egha M Harismina, dan Prasida Yogi.
Adapun film ini disutradai oleh Wahyu Agung Prasetyo,
mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY angkatan 2011.
“Alhamdulillah film kami benar-benar mendapatkan apresiasi oleh dewan juri dan juga penonton yang turut hadir, dan kami berhasil menyisihkan 4 film lainnya yang masuk nominasi ke dalam kategori yang sama, yaitu film dengan judul Ping Pong (Universitas Multimedia Nusantara, Tanggerang), Sumbangan Dablongan (Sabuk Cinema Ekskul Sinematografi SMA Bukateta, Purbalingga), Takut Denda (Meditatif Film, Makasar), dan juga Pisang Molen ( Komunitas Film Milik Kita, Semarang),” ungkap Wahyu.
Saat ini Wahyu dan kawan-kawan telah
memiliki dua karya film yang berprestasi. Film pertama yang berjudul “Mak
Cempluk” meraih nominasi fim pendek terbaik Pekan Film Yogyakarta 2014, Best
Picture Winner Algorythem UGM 2014, Official Selection Psyhofest 2014, Out of
Competition XXI Short Film festival 2015, Official Selection Malang Film
Festival 2015, Ide cerita terbaik Festival Film Indie Lampung 2015, dan film
terbaik kategori komedi di Festival Taman Film Bandung.
Film kedua mereka “Nilep” meraih
penghargaan Film Terbaik dan Sutradara terbaik Tebas Award (The best Annual
Multimedia SHow), Nominasi Film Fiksi Anak Apresiasi Film Indonesia dari
Kemendikbud, dan terakhir menjadi film terfavorit dalam ajang festival film
Moviestival yang diselengggarakan oleh PT Pos Indonesia di Bandung pada bulan
september lalu.
Sumber: www.umy.ac.id
Keren, “Nilep” Karya Mahasiswa UMY Juarai Anti Corruption Film Festival
4/
5
Oleh
Unknown